Sumur Jalatunda masuk dalam wilayah Desa Pekasiran, Kecamatan Batur,
Kabupaten Banjarnegara, sekitar 12 km di sebelah barat lokasi wisata utama
Dieng. Seperti kawah dan telaga-telaga lainnya di Dieng, sumur ini juga
terbentuk akibat letusan gunung purba ratusan tahun yang lalu. Dengan diameter
kurang lebih 90m dengan kedalaman lebih dari 200m, air di dalam Sumur Jalatunda
berasal dari air hujan dan sumber mata air yang ada disekitarnya.
Sumur Jalatunda juga memiliki mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Menurut cerita masyarakat, sumur tersebut adalah bekas pijakan kaki sang Bima (Tokoh pewayangan)
yang saat itu sedang marah lalu menancapkan kakinya ke tanah sehingga
terbentuklah lubang raksasa tersebut.
Cerita lain mengatakan bahwa dahulu kala di Dieng, hidup seorang Putri
yang konon gemar berpakaian serba Putih. Putri ini memuja Siluman Ular Setengah
Dewa yang bersemayam di dimensi lain dan Sumur Jalatunda merupakan Penghubung
atau Pintu Gerbang menuju Dunia Ular setengah Dewa tersebut.
Ular Setengah Dewa tersebut gemar meminta Tumbal kepada sang Putri. di sumur Jalatunda inilah Korban yang menjadi tumbal sang Putri untuk sang Ular setengah dewa ini ditenggelamkan
Ular Setengah Dewa tersebut gemar meminta Tumbal kepada sang Putri. di sumur Jalatunda inilah Korban yang menjadi tumbal sang Putri untuk sang Ular setengah dewa ini ditenggelamkan
Mitos lain seputar Sumur Jalatunda, konon barang siapa yang bisa melempar
kerikil dari seberang sumur mencapai seberang yang berlawanan maka cita-cita
dan harapannya bisa tercapai atau terkabul. Itulah mengapa jika anda berkunjung
ke Sumur Jalatunda, anda akan mendapati penjual batu kerikil dimana para
wisatawan bisa membeli batu tersebut untuk mencoba peruntungan melempar batu di
Sumur Jalatunda.
Terlepas dari cerita tersebut di atas wisatawan akan di suguhi pemandangan
yang indah di sekitar Area Sumur Jalatunda. Fasilitas yang terdapat di objek
wisata sumur jalatunda seperti : area parkir kendaraan, toilet, shelter atau
gardu pandang, dan pedagang kaki lima.